WP 221 Ngajar Cucu Bikin Wafel

    

Hari Sabtu tanggal 29 April 2017, Mudhya, cucu saya yang kedua, minta diajarin bikin kue wafel.

Kebetulan saya baru nyontek resep Ree Drummond dari internet yang ingin saya coba, menggantikan resep Belgian waffle yang pernah saya coba.

Dalam resep aslinya digunakan satuan cup, yang oleh Mudhya juga digunakan. Tapi supaya pembaca tidak pusing, di sini sudah saya konversi ke dalam gram dan cc.

Bahan-bahan yang diperlukan, kecuali air dan garam dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 

 

Dalam suatu wadah, 340 gr tepung terigu dicampur dengan 100 gr gula pasir, 1 sdm baking powder (saya gunakan double acting baking powder merk Hercules) dan 1 sdt garam.

 

Dalam wadah terpisah kocok 360 cc susu (dari satu sachet susu Dancow 27 gram), 1 sdt kristal vanila dan 4 kuning telur (seharusnya sih cuma 2 – daripada mubazir kan?), kemudian hasilnya dituangkan ke dalam bahan-bahan kering di atas dan diaduk.

Setelah itu tambahkan 100 gr margarin yang sudah dicairkan dan aduk lagi hingga tercampur rata.

Kocok 4 putih telur hingga berbusa dan aduk ke dalam adonan di atas.

 

Panaskan cetakan wafel (yang kemasannya tampak pada gambar berikut) di atas nyala api besar.

 

Dengan sendok sayur, tuangkan adonan ke dalam ketujuh cekungan cetakan wafel. Usahakan agar adonan tidak melampaui batas atas tiap cekungan, karena adonan akan mengembang.

 

 

Katupkan bagian atas cetakan hingga menutupi bagian bawah cetakan kemudian kecilkan api dan panggang hingga bagian bawah kue berwarna coklat muda. Biasanya hal ini terjadi bila bagian atas kue tampak sudah padat dan tidak cair lagi.

Balikkan cetakan agar bagian atas kue juga berwarna coklat muda.

Angkat kue yang sudah jadi dengan bantuan garpu atau tusukan sate.

Wafel dapat disantap begitu saja, diolesi mentega (butter), dituangi maple syrup atau diolesi whippy cream dan irisan strawberry.

WP 220 Gulai ikan patin

 

Kemarin aku beli ikan patin dengan berat sekitar 7 ons. Karena mau bikin gulai, sekalian aku beli bumbunya buatan indofood, karena males ngeracik bumbunya sendiri.

Mula-mula saya bersihin isi perut ikannya dari usus yang penuh berisi lumpur, buang kepalanya dan potong jadi empat.

Habis itu saya garami dan kucuri air jeruk nipis untuk ngurangi rasa amis.

Sesusai instruksi, saya tumis bumbunya, tambah segelas air dan masukkan ikannya.

Karena ikannya tidak terendam, saya tambah air segelas lagi. Juga saya tambahkan sereh, daun jeruk purut, daun salam, sesendok teh kunjit tumbuk dan satu sendok makan santan kemasan.

Kunyit dan santan kemasan saya tambahkan, karena warna airnya kehitaman.

Setelah ku cicipi, rasanya cukup enak, meski agak pedas.

Beginilah penampilannya ketika disajikan. Mau coba?

WP 219 – Bubur Menado

Sebetulnya ini untuk ketiga kalinya saya bikin bubur Menado.

Yang pertama pada suatu hari Sabtu pada pertengahan bulan Desember 2016 untuk disantap sendiri, yang kedua pada keesokan harinya untuk disantap bersama para tetangga.

Yang ketiga persis pada hari ini, yaitu 25 Februari 2017 yang jatoh pada hari Sabtu.

(Setelah ku teliti, rupanya saya pernah memuatnya di https://mmamir38.wordpress.com/2013/03/14/wp-77-bubur-menado/)

Karena yang suka cuman saya dan istri saya, maka saya tidak bikin banyak-banyak. Cukup untuk sekitar 8 mangkok.

Mula-mula ¼ kg beras saya cuci dan dimasukkan ke dalam panci presto berisi 3 liter air.

Kemudian saya tambah 2 jagung yang sudah dipipil, 350 gr labu kuning yang sudah saya parut kasar, 400 gr singkong yang dipotong kecil2, 4 batang serai yang sudah dikeprek, 1 sdm garam. Ada juga yang tambahkan ubi kuning, tapi kebetulan tidak ada yang jual. Sayur berupa bayam dan kemangi saya sisihkan dulu.

Semua ini dipresto selama kurang lebih 20 menit setelah mendidih. Setelah tekanan dalam presto cooker normal, buka tutupnya dan panaskan lagi dengan api kecil sambil diaduk supaya tidak gosong.

Masukkan irisan 3 siung bawang putih ditambah 2 sdt merica halus untuk meningkatkan rasa.

Masukkan 2 iket bayam yang sudah dipotong potong.

Aduk lagi hingga kental dan matikan apinya.

Sebagai pelengkapnya saya pakai ikan gabus asin, yang dipotong kecil-kecil, dicuci, dipukul hingga lunak, kemudian digoreng dengan api kecil.

Menyajikannya, selain dengan ikan asin tadi dan ditaburi irisan daun kemangi, juga dengan sambel terasi.

Tertarik untuk membuatnya?

WP 218 Cara menganyam ketupat sayur

Bosan dengan bentuk ketupat lebaran di atas yang di Malaysia dinamakan ketupat bawang, maka untuk Idul Adha yang lalu, saya membuat kulit ketupat sayur, yang di Malaysia dinamakan sebagai ketupat pasar. Ketupat sayur ini memiliki lebar yang sama dari pangkal ketupat sampai ke ujung ketupat.

Cara menganyam kulit ketupat lebaran pernah saya muat di https://mmamir38.wordpress.com/2014/07/29/wp-163-menganyam-ketupat-yang-diperjelas/

Awal penganyamannya tidak berbeda dengan cara menganyam ketupat lebaran. Yang berbeda adalah dalam penyelesaian tahap akhir.

Mula-mula siapkan janur, yaitu daun kelapa yang masih muda. Dengan pisau tajam lepaskan lidi yang ada di tengah sehingga kita peroleh sepasang belahan daun.

Ujung yang lebar kita sebut saja ujung pangkal, sedangkan ujung yang sempit kita sebut saja ujung pucuk. Untuk jelasnya saya gunakan lembar daun kelapa yang berbeda warna.

Salah satu daun (dalam hal ini yang berwarna hijau) dililitkan di tangan kiri sebanyak 3 kali, sedangkan daun kuning dililitkan dengan arah berlawanan di tangan kanan, juga tiga kali.

Perhatikan penomeran yang saya berikan pada setiap lilitan, sesuai dengan urutannya, mulai dari lilitan 1 sampai lilitan 6.

Kemudian lilitan 6 diselipkan di atas lilitan 3, di bawah lilitan 2 dan akhirnya di atas lilitan 1.

Berikut lilitan 5 diselipkan di bawah lilitan 3, di atas lilitan 2 dan di bawah lilitan 1.

Terakhir lilitan 4 diselipkan di atas lilitan 3, di bawah lilitan 2 dan di atas lilitan 1.

Dengan demikian diperoleh bentuk seperti pada gambar di atas.

Persamaan dengan cara menganyam ketupat lebaran berakhir di sini.

Sekarang perhatikan salah satu pinggir hasil anyaman.

Ujung pangkal dalam hal ini yang berwarna hijau, disisipkan satu langkah ke depan.

Kemudian ujung pucuk putih dibelokkan kembali mengelilingi ujung pangkal hijau sebanyak dua langkah hingga berada pada posisi yang berseberangan dengan ujung pangkal hijau.

Gambar di atas lebih jelas menggambarkan cara penganyamannya.

Setelah itu lakukan hal yang sama dengan ujung pangkal kuning dan ujung pucuk hijau pada pinggir yang berseberangan.

Kencangkan anyaman-anyaman yang masih longgar dengan menariknya bagian demi bagian ke arah ujung pucuk, hingga terbentuk ketupat sayur seperti yang tampak pada gambar di bawah.

 

WP 217 Poffertjes Dengan Bentuk Aslinya

 

 

Selama ini saya anggap bahwa poffertjes merupakan kue berbentuk bulat sebesar bola ping pong yang disajikan dengan es krim.

Soalnya begitulah cara penyajian perusahaan-perusahaan catering ternama di pesta-pesta perkawinan yang mewah.

Beberapa hari lalu iseng-iseng saya browsing cari resepnya. Ternyata di negara asalnya, yaitu Belanda, poffertjes berbentuk pancake kecil dan disajikan dengan ditaburi bubuk gula dan disantap dengan mentega (room boter).

Jadi memanggangnya tak seribet bila berbentuk bola.

Untuk membuatnya saya beli wajan kue berlubang 12 yang dasar lubangnya datar dan setiap lubang berdiameter 6 cm. Jaman sekarang sih cukup beli on-line, gak perlu keluar rumah.

Jadi tadi sore saya coba membuatnya.

Karena di internet terdapat bermacam resep poffertjes yang katanya original, maka dapat disimpulkan, resep apapun bisa dinyatakan original. Ada yang pake yeast, ada yang pake baking powder. Perbandingan bahan-bahan lainnya juga gak sama.

Semula saya mau coba yang pake yeast, tapi karena pas gak ada dalam persediaan, saya gunakan resep yang pernah saya muat di https://mmamir38.wordpress.com/2013/02/08/wp-32-resep-poffertjes-yang-sudah-saya-sempurnakan/.

Mula-mula saya campur 1 gelas belimbing (270 cc) tepung terigu, 1 sdt double acting baking powder, 1 sdt garam, 1¼  sdm gula pasir dan 1¼  gelas susu cair. Kemudian saya tambahkan 2 telur dsan kocok.

 

 

Setelah itu saya kocok ke dalamnya 2 sdm margarin cair. Adonan yang siap dipanggang saya masukkan ke dalam decanter supaya mudah menuangkan ke dalam wajan kue.

 

Setelah wajan kue saya cuci, saya panaskan di atas api sedang. Karena permukaannya anti lengket, saya tidak olesi dengan margarin lagi tapi langsung tuangkan adonannya setinggi ½ lubang (1 cm).

 

 

Tunggu sampai tampak timbul gelembung-gelembung udara.

 

 

Kemudian wajan tutup hingga permukaan kue tampak kering.

 

Balikkan kue yang permukaannya sudah kering dengan tusuk sate dan biarkan beberapa saat sebelum diangkat (juga dengan tusuk sate) untuk disajikan.

 

 

Kue poffertjes yang sudah diangkat saya taburi gula bubuk pada permukaan atasnya.

Karena saya masih ada sedikit room boter merk Wijsman, maka secolek roomboter saya sajikan bersama kue poffertjes, persis seperti di negara asalnya. Tak lupa saya tambahkan secangkir besar kopi luwak kesukaan ku.

 

WP 216 JADINYA BIKIN LONTONG

Aug 08, 2016

 

Entah kenapa, gara-gara tadi dalam freezer liat ada sayur pepaya pedas, sayur cabe ijo dengan jeroan ayam, kok jadi kepingin makan ketupat.

Tapi kalo bikin ketupat kudu ke pasar beli janur, terus nganyam kulit ketupat, ngisiin beras, baru rebus. Kapan selesainya?

Jadi ku putuskan bikin lontong aja. Rasanya kan ampir sama. Mana daun pisang batu di rumah tinggal metik aja.

Mula-mula sekitar 450 cc beras saya karon.

Setelah dingin aku bungkusin dengan daun pisang batu yang udah dibikin layu.

Setelah semua dibungkus jadinya enam potong

Sekarang tinggal direbus dalam panci presto, bersama beberapa helai daun pandan biar wangi, selama 30 menit setelah mendidih.

Setelah pancinya dingin, buka tutupnya dan angkat lontong yang udah jadi.

Supaya gak basah dan cepat basi, sebaiknya ditiriskan dulu.

Sekarang tinggal santap aja dengan sayur-sayur yang udah dimasak kembali, ditambah opor ayam dan bumbu kacang kedele.

Rasanya kayak Lebaran lagi deh.

Kalo mau, kapan-kapan aku ceritain caranya ngayam kulit ketupat. Gak susah kok. Saya aja bisa!

WP 215 Bawal Panggang

 

Minggu lalu aku cari bawal hitam, tapi karena kesiangan, yang ada tinggal bawal merah.

Tapi tak apalah, meski durinya agak banyak.

Karena saya tidak punya arang buat memanggangnya, maka ku masak dulu dalam oven microwave.

Soalnya kalau dipanggang langsung di atas api gas, meski luarnya sudah gosong, tapi kemungkinan dalamnya masih mentah.

Setelah betul-betul masak, saya taburi denganmangga muda yang sudah diparut, kemudian disiram dengan santan yang sudah dicampur dengan sambal terasi dan sudah direbus terlebih dahulu.

Beginilah penampilannya ketrika disajikan.

Tapi bila mangga mudanya diiris-iris, beginilah penampilannya.

Rasanya? Silahkan bikin sendiri.

WP 214 Cheese sponge cake

Karena dengar ada kawan yang beli sponge cake keju, aku tertarik untuk membikinnya. Di internet aku menemukan resepnya. Sebetulnya melihat komposisi bahannya yang tidak mengandung cairan, saya curiga bahwa hasilnya akan keras. Tapi karena disertai fotonya yang menarik dan keterangan bahwa kue itu empuk sekali, saya coba juga membuatnya. Betul saja, hasilnya mirip bolu.

Oleh karena itu saya coba memperbaikinya sebagai berikut:

Bahan A

100 cc susu cair, 6 sdm minyak goreng dan 75 gr keju Kraft yang sudah diparut

Bahan B

7 Putih telur, 150 gr gula pasir dan ½ sdt cream of tartar dikocok dengan mixer sampai berbusa.

Bahan C

7 kuning telur

Masukkan bahan A ke dalam bahan C dan aduk.

Masukkan campuran bahan A dan C ke dalam bahan B dan aduk sampai tercampur rata

Bahan D

150 gr tepung terigu dan 1 sdt baking powder

Ayak bahan D ke dalam campuran bahan B dan C dan aduk sampai rata.

Supaya tidak bocor, olesi bagian atas loyang yang bersambungan dengan bagian bawah loyang dengan sedikit adonan, rapatkan, terus panasi hingga bagian atas loyang menempel pada bagian bawahnya.

Masukkan adonan yang terbentuk ke dalam loyang khusus sponge cake dan panggang dalam oven yang sudah dipanaskan sampai 1700 C selama 35 – 40 menit hingga bila lidi ditusukkan ke dalamnya dapat ditarik dalam keadaan kering.

Dan inilah hasilnya.

Setelah diangkat, dinginkan kue dalam posisi terbalik supaya kue tidak ambles.

Ketika saya membuat lagi, sebelum dipanggang, saya taburi permukaan adonan dengan keju parut, sehingga hasilnya seperti pada gambar berikut.

WP 213 Brownies Panggang

Kali ini saya gunakan resep dari Cadburry, tapi yang sudah saya ubah komposisinya, sesuai dengan bahan-bahan yang mudah saya peroleh.

Panaskan oven pada suhu 180o C, kemudian 175 gr margarin dan 125 cooking chocolate (yang manis) saya lelehkan di atas api yang kecil. Gunakan sendok kayu untuk mengaduk dan jangan sendok plastik, karena sendok plastik dapat menghasilkan zat-zat penyebab kanker kalau dipanaskan. Bila sudah meleleh, sisihkan dan dinginkan.

Kocok 3 butir telur dan 175 gr gula pasir hingga kental, bila perlu tambahkan ½ sdt cream of tartar.

Masukkan ke dalamnya larutan coklat dan margarin, aduk.

Ayak ke dalamnya campuran 75 gr tepung dan 40 gr bubuk cacao, aduk pelan-pelan hingga tercampur rata.

Tuangkan ke dalam wadah berukuran 20 cm2 dengan kedalaman 10 cm. Bila tidak punya wadah yang anti lengket, lapisi dulu dengan kertas minyak yang sudah diolesi margarin.

Panggang selama 25 – 30 menit. Tapi bila takut bagian bawahnya gosong, setelah 20 menit angkat dari oven dan kukus dengan tutup kukusan dilapisi kain, supaya kue tidak ketetesan air.

Dinginkan dulu dalam lemari es sebelum diangkat dan dipotong-potong.

Lihatlah cara 3 cucu saya, Safin, Ale dan Ifa menikmatinya.

Bila tidak habis seketika, simpan dalam tempat tertutup dan masukkan ke dalam lemari es.