WP 57 – Cendol

Ketika itu kebetulan ada seorang kakek nawarin buah-buahan. Melihat penampilannya yang memprihatinkan, aku beli buah nangka yang dia jual tanpa ditawar lagi.

Sesampainya di rumah, karena udara terasa panas dan lembab, saya putuskan untuk menjadikan sebagian buah nangka itu sebagai campuran minuman cendol, suatu jenis minuman lokal yang selalu dinikmati orang sepanjang masa.

Untuk bikin cendol yang baik ikutilah cara berikut:

30 lembar daun suji yang ku petik, aku blender dengan sedikit air. Setelah disaring, aku tambahkan air hingga jadi 900 cc.

Pada 150 gr tepung beras saya tambahkan 1 bungkus tepung Hunkwee  yang beratnya juga 150 gr. Setelah ditambah 1 sendok teh garam, aku tuangkan air daun suji dan diaduk sampai tercampur rata dan rebus di atas api sedang sambil diaduk terus-menerus agar tidak gosong.

1

Begitu kental dan berwarna hijau tua, aku angkat dan dibiarkan sampai hangat kuku.

2

Dengan saringan khusus cendol, saya saring adonan yang sudah masak ke dalam air matang yang dingin.

3

Air dingin diperlukan agar cendol yang sudah disaring dan berbentuk bulat panjang tidak terlalu banyak menyerap air. Bila masih hangat, dinginkan cendol yang sudah disaring dalam lemari es.

4

Selanjutnya pada  200 cc santan kemasan saya tambahkan 500 cc air, 2 sdt garam  dan beberapa lembar daun pandan, kemudian dididihkan.

Berikut saya didihkan juga 200 gr gula aren dalam 300 cc air. Setelah disaring untuk menghilangkan kotorannya saya masukkan sejumlah buah nangka yang sudah dipotong kecil-kecil dan dididihkan lagi. Begitu semua sudah dingin, cendol sudah siap saji dengan mencampurkan cendol, santan, larutan gula aren dan es batu.

Bahwa cendol disukai semua orang tampak pada foto berikut bagaimana kedua cucu saya menikmatinya.

5

7 thoughts on “WP 57 – Cendol

Leave a comment